- Back to Home »
- BERITA BISNIS , INSPIRASI »
- Perjuangan Para Multi-Milyuner Ketika Masih Berumur 25 Tahun
Posted by : CABACA
Selasa, 25 Juni 2013
Jalan menuju kesuksesan tidak selalu linear. Kadang lurus, kadang berliku, kadang menanjak. Di usia 25, beberapa orang diberkahi dengan pengetahuan mengenai apa yang ingin mereka lakukan sejak usia dini dan fokus di jalan ini. Sedangkan yang lainnya baru mencari jati diri mereka, atau telah mengubah karir dan industri sampai mereka menemukan masa depannya.
“Di usia 25 saya baru sampai di Dallas, di sini, saya tidur di lantai dengan enam orang di sebuah apartemen dengan tiga kamar tidur.” – Mark Cuban
Seperti apa kisah para multi-milyuner dunia di usia 25 mereka?
Warren Buffett bekerja sebagai salesman investasi di Omaha.
Pada awal 20-an, Buffett bekerja sebagai salesman investasi Buffett-Falk & Co di Omaha sebelum pindah ke New York untuk menjadi seorang security analyst pada usia 26. Selama tahun itu, ia mulai Buffett Partnership, Ltd, sebuah kemitraan investasi di Omaha yang bertahun-tahun kemudian mengantarkannya menjadi raksasa Wallstreet.
Ralph Lauren bekerja sebagai asisten marketing di Brooks Brothers.
Ralph Lauren melanjutkan studi bisnis dan kemudian bertugas di Angkatan Darat sampai usia 24 ketika ia bekerja untuk Brooks Brothers sebagai asisten marketing. Pada usia 26, Lauren merancang proyek pertamanya. Yakni sebuah dasi bergaya Eropa yang akhirnya mengantarkannya untuk bekerja dengan Neiman Marcus. Di tahun berikutnya, ia meluncurkan labelnya sendiri yang diberi nama : “Polo”.
JK Rowling dapat inspirasi untuk menulis Harry Potter di kereta api.
Di tahun 1990, Rowling berusia 25 tahun ketika ia dapat ide untuk menulis Harry Potter di dalam kereta yang telah tertunda selama empat jam. Dia mulai menulis buku pertamanya malam itu, tapi butuh bertahun-tahun untuk benar-benar menyelesaikannya.
Ketika bekerja sebagai sekretaris kantor London Amnesty International, Rowling dipecat karena terlalu banyak melamun tentang Harry Potter. Selama tahun ini, dia menikah, memiliki seorang putri, bercerai, dan didiagnosis dengan depresi klinis sebelum akhirnya menyelesaikan buku itu di tahun 1995 dan diterbitkan pada tahun 1997.
Jay-Z sudah ada di dalam adegan rap, tapi ‘relatif anonim’.
Shawn Carter dikenal sebagai “Jay Z” pada usia 20. Selama beberapa tahun berikutnya, ia tampil bersama berbagai rapper lainnya, tetapi “tetap relatif anonim” sampai ia mendirikan label rekaman Roc-A-Fella Records di usia 27. Pada tahun yang sama, Jay Z merilis album pertamanya, “Reasonable Doubt”.
Tim Allen ditangkap dan dikurung selama dua tahun di penjara Federal.
Pada usia 25, Allen ditangkap di bandara karena memiliki lebih dari 650 gram kokain. Dia mengaku bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba dan menerima ganjaran dua tahun, sebagai ganti dari penjara seumur hidup karena bersedia memberikan nama-nama dealer lain. “Ketika dipenjara, realita memukul saya begitu keras sehingga mengambil nafas dan kekuatan saya pergi. Saya ada di sana telanjang bulat, terhina – ini adalah metafora.”
Selepas dari penjara, Allen mulai dari awal. Dia kemudian dikenal masyarakat atas perannya di sitkom “Home Improvement,” yang ditayangkan pada tahun 1991.
Martha Stewart bekerja sebagai pialang saham pada Oppenheimer & Co.
Martha Stewart, bekerja di Wall Street selama lima tahun sebagai pialang saham. Sebelumnya, dia adalah seorang model pesanan Unilever hingga Chanel. “Ada sangat sedikit wanita di Wall Street saat itu… dan orang-orang berbicara tentang atap kaca.” kata Stewart. “Aku tidak pernah sekalipun menganggap diriku tidak setara dan saya mendapat pendidikan yang sangat baik selama menjadi pialang saham.”
Pada tahun 1972, Stewart meninggalkan Wall Street menjadi tinggal di rumah ibu. Setahun kemudian, dia memulai bisnis katering yang mengantarkannya sebagai icon masak memasak dunia.
Mark Cuban bekerja sebagai bartender di Dallas.
Pada usia 25, Cuban lulus dari Indiana University dan pindah ke Dallas. Dia mulai sebagai bartender, kemudian jadi salesman untuk pengecer software PC. Dia dipecat karena dia lebih ingin pergi keluar menjalin kesepakatan daripada harus membuka toko di pagi hari. Hal inilah yang menginspirasinya untuk membuka bisnis pertamanya, MicroSolutions.
“Ketika tiba di Dallas, saya berjuang. Saya tidur di lantai dengan enam orang di sebuah apartemen tiga kamar tidur,” tulis Cuban dalam bukunya ‘How to Win at the Sport of Business’. “Saya senang berkeliling dan melihat rumah-rumah besar. Saya membayangkan bagaimana rasanya tinggal di sana. Hal inilah yang saya gunakan sebagai motivasi”.
Marissa Mayer baru saja bekerja sebagai karyawan ke-20 Google.
Pada usia 24, Mayer menjadi karyawan nomor 20 di Google sebagai engineer wanita pertama. Dia bekerja di Google selama 13 tahun sebelum pindah untuk mengisi posisi CEO Yahoo.
Mayer mengatakan, “Selama wawancara saya sekitar bulan April 1999 itu, Google masih merupakan perusahaan tujuh orang. Saya tiba dan diwawancarai di meja ping pong yang mana juga merupakan meja rapat perusahaan”.
Eric Schmidt, Pimpinan Eksekutif Google memperdalam ilmu komputernya.
Schmidt menghabiskan enam tahun sebagai mahasiswa pascasarjana di UC Berkeley, dia mendapatkan gelar master dan Ph.D. di usia 27 untuk bekerja di komputer jaringan dan mengelola pengembangan perangkat lunak Sun Microsystem.
Di tahun-tahun awalnya sebagai programmer, Schmidt berkata, “kita semua tidak pernah tidur di malam hari karena kerja komputer lebih cepat di malam hari.”
Howard Schultz (CEO Starbucks) bekerja sebagai salesman Xerox.
Setelah lulus dari Northern Michigan University, Schultz bekerja sebagai seorang salesman untuk Xerox. Kesuksesannya di sini menarik sebuah perusahaan Swedia bernama Hammerplast yang memproduksi mesin pembuat kopi untuk merekrutnya di usia 26. Ketika bekerja di perusahaan itu, ia bertemu dengan outlet Starbucks pertama di Seattle, dan bergabung dengan perusahaan ini di usia 29.
Schultz menulis, “Saya belajar tentang dunia kerja dan bisnis lebih banyak di Xerox dibandingkan di perguruan tinggi. Mereka melatih saya dalam penjualan, pemasaran, dan keterampilan presentasi. Saya keluar dari sana dengan kepercayaan diri yang sehat. Saya akan selalu bangga mengatakan bahwa saya pernah bekerja di sana. Tapi saya sekalipun tidak bisa mengatakan bahwa saya pernah punya passion untuk mesin pengolah kata.”
Richard Branson telah memulai label rekaman Virgin Records.
Pada usia 20, Branson membuka toko rekaman pertamanya. Kemudian sebuah studio pada usia 22 dan meluncurkan sebuah label pada usia 23. Dan di usia 30, perusahaannya sudah go internasional.
Tahun-tahun awal adalah tahun yang sulit, katanya. “Aku mengingatnya dengan jelas. Jauh lebih sulit menjadi pemilik usaha kecil yang sedang merintis bisnis daripada memimpin ribuan orang dan 400 perusahaan. Dengan membangun bisnis dari nol anda harus melalui 24×7, perceraian, dan sulit untuk menyokong kehidupan keluarga Anda. Benar-benar sebuah kerja keras berdarah dan hanya satu kata yang benar-benar penting, yakni bertahan hidup”.
Mark Zuckerberg menghasilkan kas positif untuk pertama kalinya.
Mark Zuckerberg telah bekerja keras pada Facebook selama lima tahun hingga sampai di usia 25. Pada tahun itulah (2009) Facebook meraih kas positif untuk pertama kalinya dan 300 juta pengguna. Dia sangat senang, tetapi itu hanya awal baginya. Ia pun menulis status di Facebook nya bahwa “Yang kami pikirkan adalah kita baru saja mulai pada tujuan kami untuk menghubungkan semua orang.”
Tahun berikutnya, ia dinobatkan sebagai “Person of the Year” majalah Time.
Jadi, tidak ada kata terlalu cepat atau terlalu lambat untuk memulai kesuksesan anda.